Celiac disease
merupakan suatu
kelainan sistem imun yang mengganggap gluten sebagai zat
yang berbahaya sehingga imun menyerang gluten dan lapisan pada usus. Hal ini
menimbulkan kerusakan pada usus seperti gangguan pencernaan. Jika penderita celiac disease mengonsumsi gluten
dapat menyebabkan
dampak fisik seperti kembung, perut membesar, bahkan sampai gangguan emosional.
Di Kanada penderita celiac disease
mencapai 35.000 orang, namun
masyarakat yang tercatat mengonsumsi
produk gluten free mencapai 4.000.000
orang. Konsumsi produk gluten
free yang tinggi di
Kanada ini disebabkan oleh opini masyarakat bahwa produk gluten free merupakan
produk yang lebih sehat dibanding dengan produk yang mengandung gluten.
Masyarakat
Kanada sendiri kurang memahami apa arti dari gluten itu sendiri. Ada masyarakat yang mengartikan gluten sebagai komponen yang
tidak baik dalam
pangan seperti lemak dan kalori. Ada juga yang mendefinisikan gluten sebagai sebuah tren dalam
pangan. Pengetahuan masyarakat yang
minim mengenai gluten tersebut yang
dimanfaatkan oleh para
produsen dengan memproroduksi banyak produk dengan
label gluten
free yang dianggap lebih baik bagi
kesehatan.
Namun
dilihat dengan lebih
teliti,
produk gluten free memiliki
harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk non gluten free. Pihak
produsen mengklaim
bahwa dalam memproduksi produk gluten free membutuhkan proses
produksi yang lebih rumit sehingga harga produk akan lebih mahal. Namun harga tinggi
yang dibayar
masyarakat belum tentu sebanding
dengan kandungan nilai gizi atau nutrisinya. Pada
kenyataanya,
produk gluten memiliki kalori, sodium, lemak, dan gula yang lebih tinggi, serta kandungan serat yang lebih
rendah dibandingkan dengan produk-produk non gluten free.
Dari
video diatas, kita dapat mempelajari hal yang baru. Jika ingin mengikuti suatu
tren sebaiknya kita pelajari dulu mengenai tren tersebut baik kelebihan dan
kekurangannya serta dampaknya.
Sehingga kita tidak menjadi masyarakat yang mudah ‘termakan’
oleh tren.
Komentar
Posting Komentar