Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Pengawetan Makanan dan Mutu Bahan Pangan - 5th week

Pada minggu ke lima ini, kami mulai diajarkan tentang pengawetan makanan. ada pengawetan pada suhu tinggi juga pengawetn dengan suhu rendah. Dalam pengawetan suhu tinggi ada dua cara yaitu pasteurisasi dan sterilisasi. Secara teori, pasteurisasi merupakan salah satu metode pengawetan pangan deng membunuh bakteri patogen dengan suhu yang tinggi berkisar 65 derajat sampai dengan 100 derajat Celcius. Pasteurisasi hanya membunuh bakteri patogen saja sedangkan bakeri baiknya tidak. Sementara sterilisasi dilakukan dengan suhu diatas 100 derajat Celcius yang berarti dalam hitungan detik dapat membunuh semua bakteri baik yang jahat dan yang baik. Oleh karena hal inilah yang menyebabkan produk seperti sarden, kornet dan lainnya menggunakan metode sterilisasi, bukan pasteurisasi. Jika dilakukan pasteurisasi, tidak semua mikrobanya mati, sehingga besar kemungkinan produk akan cepat rusak. Jadi untuk mengurangi resiko kerusakan produuk, dilakukanlah sterilisasi agar semua mikrobanya mati. Caontoh

Analisis Pangan - 4th Week

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagi sumber zat gizi yang penting bagi tubuh. Analisis pangan dapat diartikan sebagai upaya penguraian dan pengukuran kandungan zat gizi di dalam bahan pangan. Pemerintah mewajibkan industri-industri pangan untuk melakukan analisa pangan guna  menganalisis atau mengetahui bagaimana mutu/kualitas bahan pangan. Selain itu analisis pangan juga dilakukan dengan alasan pengemasan label produk. Analisis pangan juga dilakukan untuk mengembangkan atau riset dibidang pangan. Analisis pangan dibagi menjadi tiga macam, yaitu analisis secara fisika, kimiawi, dan sensori. Analisis secara fisika dilakukan untuk mengalisa tekstur suatu bahan pangan, bentuknya, dan warna pangan tersebut. Analisis secara kimiawi dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak kandungan atau kadar suatu zat dalam suatu produk pangan. Sementara analisis pangan secaara sensori yaitu analisa yang menggunakan indera perasa seperti asin, manis, asam, dan lainnya. Analisa pangan sensor

Third Meeting

Pada pertemuan ketiga di mata kuliah PTP (Pengantar Teknologi Pangan), kita, kelas NFT A, disuguhkan video baris berbaris yang sangat luar biasa. Dari video tersebutlah  diajarkan tentang kerjasama, ketekunan, dan kedisiplinan. Kemudian kita juga disuguhkan video proses pemerahan susu sapi dengan teknik yang baik dan benar. Terlihat dari video tersebut proses pemerahan dilakukan dengan teknologi yang canggih, sangat berbeda sekali dengan proses pemerahan susu sapi yang rata-rata masih manual. Diajarkan juga kalau pemerahan susu sapi yang terlalu lama dapat membuat sapi stress. Dan jika sapi mengalami stress maka enzim oksitosin, yang merangsang produksi susu pada sapi, terhambat. Hampir semua bahan pangan terdapat kandungan air didalamnya. Namun kandungan air dalam pangan dapat mempengaruhi proses pembusukan oleh mikrobiologi atau mikroorganisme. Kandungan air yang tinggi dapat memicu proses pembusukan. Water activity adalah salah satu sifat thermodinamika yang menunjukkan seberapa

Second Week

Memasuki minggu kedua dunia perkuliahan, tugas, laporan, dan PR mulai menumpuk. Harus pintar-pintar bagi waktu untuk menyicil tugas yang banyak.  Pada pertemuan kedua mata kuliah PTP (Pengantar Teknologi Pangan), Pak Albert Kuhon menjelaskan tentang food processing yaitu pengolahan pangan. Terdapat tujuh proses yaitu; pengeringan, pemotongan, pengawetan, pengemasan, pencucian, pemilahan dan pemanasan/pendinginan. Ada dua jenis proses pengeringan yaitu secara tradisional dan modern. Proses pengeringan secara tradisional yaitu dengan menggunakan energi matahari. Sedangkan cara modern dengan menggunakan mesin pemanas. Kedua cara ini memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Keuntungan cara tradisional kita tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk alatnya namun jika di teliti lebih dalam hasil pangan yang di jemur menggunakan matahari terbuka terdapat mikroba yang banyak. Proses pemotongan untuk pangan sekarang ini semakin canggih. Di luar negeri sudah banyak industr

Day One

"24 Agustus 2015" Kuliah pertama yang sebenarnya dimulai. Mata kuliah pertama yaitu MKDIJ (Mata Kuliah Dasar Indonesia Jaya) yang dihadiri seluruh mahasiswa baru Surya Univesity angkatan 2015. Kemudian di lanjutkan dengan Matematika Gasing (Gampang, Asik, dan Menyenangkan). Setelah itu, karena saya memilih jurusan Nutrition and Food Techology di Surya University, ada mata kuliah Pengantar Teknologi Pangan pertama yang diajar langsung oleh Pak Albert Kuhon. Mata kuliah ini berlangsung selama dua jam tiga puluh menit. Mata kuliah ini sangat menarik dan informatif ditambah lagi dengan dosen yang humoris, sehingga tidak membuat mahasiswanya jenuh. Pak Albert Kuhon juga menayangkan beberapa video tentang teknologi yang digunakan di luar negeri dalam proses pembudidayaan dan pengolahan bahan pangan  dengan alat-alat yang canggih. Tidak hanya itu, Pak Albert Kuhon juga memberikan kami selembar keras A4 untuk menuliskan cita-cita dan rencana setelah lulus dari Surya University.